Minggu, 12 September 2010

coba -coba pic makro

baru baru ini saya menekuni hobi dalam hdup ini, baru dua minggu saya mengenal dunia photography rasanya saya sudah hidup puluhan tahun dengan picture, "belajar dan terus belajar , one day one pic" ini lah yang menjadikan motivasi saya dalam berburu dan mencari keunikan yang disediakan oleh Allah untuk dinikmati umatnya

Saya bilang dunia Photography adalah hal yang dapat menyatuka antara hati, fikran,rasa dengan alam dan segenap isi nya. karya photo adalah salah satu bentuk pengungkapan ekspresionis jiwa manusia ke dalam bentuk media gambar.



Tuhan menciptakan alam dan segenap isi nya, tak lepas dari keunikan dan ke-khasan yang alam bawa bersamanya

semoga dapat di nikmati.

Sabtu, 11 September 2010

tekhnik pengambilan potrait wajah

Bagian muka manusia dan semua mahluk hidup adalah berbeda antara sisi kiri dan sisi kanannya dengan patokan hidung sebagian garis batasnya.

Yang paling mudah dilihat adalah manusia, bahwa terdiri dari sisi maskulin dan feminin, baik pada pria maupun wanita.

Sebelum mengambil foto ( foto portrait), pelajari lebih dahulu sisi wajah yang akan ditonjolkan dengan cara meminta model memalingkan mukanya ke kiri dan ke kanan.

Teknik Koreksi terdiri dari:

   1. Koreksi melalui Kamera (lensa)
   2. Koreksi melalui Subyek

A. Koreksi melalui kamera

Fungsinya adalah untuk memperindah bentuk tubuh model:

    * Eye level, dimana posisi kamera berada di tengah-tengah ketinggian POI dalam frame (berpatokan pada pinggul). Foto yang akan dihasilkan adalah ketinggian POI mendekati normal.
    * Low angle, dimana posisi kamera berada di bawah ketinggian POI, foto yang dihasilkan akan membuat POI seolah semakin tinggi, koreksi ini baik untuk POI yang berpostur pendek.
    * Hi-angle, dimana posisi kamera berada di atas garis batas pinggul. Foto yang dihasilkan akan membuat seolah POI semakin pendek.

Untuk menghindari distorsi ( foto portrait) perspektif akibat sudut pengambilan low dan hi-angle, sebaiknya digunakan lensa yang minimal 2 x panjang frame film, jadi apabila sisi panjang frame film adalah 35mm (perbandingan panjang dan lebarnya sama dengan frame pada sudut bidik), maka lensa yang baik adalah 70 – 85mm. Lensa ini memperkecil distorsi perspektif.

B. Koreksi melalui subyek (POI)

Selain melalui kamera (lensa), koreksi sudut pengambilan juga bisa langsung kepada subyeknya, tapi peranan penting disini adalah filter dan cahaya.

Sebagai contoh pada pengambilan foto CU dan MCU

    * POI bermuka bulat, berahang lebar atau berbadan gemuk. Gunakan short light dimana sisi muka/bagian badan yang menghadap ke kamera lebih gelap. Posisikan kamera di atas muka POI
    * POI bermuka tirus atau berbadan kurus. Gunakan broad light, dimana sisi muka/bagian badan yang menghadap kamera mendapatkan cahaya yang lebih banyak. Posisi kamera eye level POI
    * POI berkeriput, gunakan filter soft.

Semoga berguna.